SMA N 1 Kendal Siap UN Online ( termasuk 7 Sekolah lainnya )
SMA N 1 Kendal Siap UN Online ( termasuk 7 Sekolah lainnya ) |
SMA N 1 Kendal |
“Waktu ujian dibagi 3 ship,” kata Sunarto, Rabu (4/01).
Sunarto menambahkan, keputusan akan beli komputer lagi atau tidak, tergantung keputusan dalam rapat komite nanti. Jika dalam rapat komite keputusannya tidak beli, maka opsi kedua adalah, pinjam laptop pada siswa.
“Kami masih menunggu hasil rapat komite,” jelasnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Wakil kepala SMPN 2 Kendal, Ahmad Budisusilo. Budisusilo menyatakan, senin depan sekolahnya akan menggelar rapat komite. Ia ber harap, ada solusi terbaik dalam rapat tersebut.
“Di sekolah kami, jumlah siswa kelas tiganya ada 211 siswa. Sedang
komputer yang telah ada, baru 70 komputer. Jadi harus ada tambahan,”
akunya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kendal, Muryono mengaku
memang butuh banyak kesiapan ekstra bagi sekolah-sekolah peserta ujian
online. Jika tidak sanggup melakukan ujian online, sekolah bisa mundur.
Muryono melarang, sekolah meminta sumbangan kepada orang tua siswa,
untuk beli komputer.
“ Jangan sampai kekurangan perangkat komputer ini nantinya membenani orang tua siswa,” timpalnya.
Muryono menambahkan, sekolah bisa pinjam komputer dari sekolah lain,
atau membeli komputer dengan menggunakan anggaran, yang belum digunakan
oleh sekolah.
“Masih ada beberapa opsi yang bisa dipilih, tanpa membebani wali murid,”
ujarnya. Muryono menjelaskan,
8 sekolah yang harus mempersiapkan diri
untuk mengerjakan ujian secara online adalah,
- SMP 1 Weleri,
- SMP 2 Kendal,
- SMA 1 Kendal,
- SMA 1 Boja.
- SMA Pondok Modern Selamat,
- SMK 2 Kendal,
- SMK 3 Kendal dan
- SMK NU 1 Kendal.
Sedangkan sekolah-sekolah lain
tetap mengerjakan UN dengan menggunakan lembar jawaban kertas atau
manual.
“Hal baru dari Kemendikbud Dasmen kini juga mengubah nama UN diubah
menjadi Evaluasi Nasional (Enas). Sedangkan CBT dilaksanakan tapi baru
secara piloting saja, belum seluruhnya. Sebab butuh kesiapan baik sarana
dan prasarana sekolah serta pengajar dan pelajarnya juga harus
disiapkan,”jelas Muryono.
wah. ini paling kontroversi banget dah
ReplyDeleteBener gan (y)
Delete